Untuk PETA : Selamat Jalan, Selamat Menjadi Solusi Bagi Negeri Ini

Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral, Sudirman Said, Sabtu (16/7) melepas 120 anggota Patriot Energi Tanah Air (PETA). 120 anggota PETA ini merupakan keberangkatan gelombang ke II, mereka akan ditempat di daerah-daerah yang terisolir, terpencil dan memiliki keterbatasan infrastruktur yang luar biasa. Mereka akan menjadi pendamping pemberdayaan masyarakat dan perpanjangan “tangan” Kementerian ESDM dalam menyampaikan pencerahan sekaligus mengindentifikasi potensi-potensi energi setempat.

120 anggota PETA tersebut akan ditempatkan selama satu tahun di 105 desa di 39 Kabupaten yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia. Desa-desa tersebut terdiri atas 26 desa di Pulau Sumatera, 24 desa di Kalimantan, 25 desa di Sulawesi, dan 30 desa di wilayah Nusa Tenggara, Maluku, serta Papua. “Mereka tidak hanya menjadi pendamping masyarakat, mengidentifikasi persoalan, memecahkan masalah tetapi juga menjadi “tangan” dan juga menjadi “mata dan telinga” kita untuk melihat berbagai program energi yang diarahkan pada masyarakat-masyarakat di daerah paling sulit,” ujar Sudirman.

Anggota PETA merupakan anak-anak muda yang bukan hanya memiliki nilai akademik baik namun juga memiliki watak dan karakter yang sangat baik.“80 anggota PETA gelombang I, 35 anggota memutuskan untuk kembali bergabung pada gelombang ke II, hal ini menunjukkan semangat anak-anak muda kita itu luar biasa.. setelah mereka mendapatkan kesulitanpun mereka memutuskan untuk bergabung kembali,” lanjut Sudirman.

Sudirman menyampaikan apresiasi yang sangat tinggi kepada seluruh anggota PETA dan meminta dukungan dari para tokoh dan pemimpin daerah agar dapat menerima mereka dengan baik dan mengarahkan mereka agar dapat bersatu dengan masyarakat. “Saya berharap gelombang ke II dapat berhasil dengan baik dan memberikan kontribusi kepada masyarakat maupun kesiapan dari program-program kita yang kita arahkan kepada masyarakat,”tutup Sudirman. 

“Menerobos sesuatu yang tidak biasa, melakukan perintisan-perintisan memerlukan kerja ke peloporan itu memang sulit, dan justru kesulitan itu  yang mempersatukan kita dan masalah-masalah sulit itu hanya bisa diselesaikan dengan idealisme. Idealisme itu artinya kelurusan jalan pikiran, kelurusan hati, integritas, kejujuran, kesungguhan, daya juang, ketangguhan dalam mengatasi berbagai kesulitan,” tutup Sudirman. (SF)

Sumber : esdm.riau.go.id