Wagubri Resmikan Penggunaan Masjid Al- Ikhlas Dinas ESDM Provinsi Riau

Wakil Gubernur Riau, Edy Natar Nasution meresmikan Masjid Al Ikhlas Dinas ESDM Provinsi Riau. Masjid yang semula mushalla ini kini bisa menampung lebih 100 jamaah.

Peresmian berlangsung di halaman Dinas ESDM Provinsi Riau, Kamis (18/10/2019). Dalam kata sambutannya, Kadis ESDM Provinsi Riau, Dr. Indra Agus Lukman AP, M. Si dalam kata sambutannya mengungkapkan sukacita atas syukuran selesainya renovasi peresmian mushalla menjadi masjid yang diberi nama Al Ikhlas. Dikatakan Indra, mushalla yang dibangun pada masa Gubernur Saleh Djasit ini semula hanya bisa menampung 60 jamaah. 

Dikatakan oleh Kepala Dinas,  latar belakang renovasi masjid tersebut tak terlepas dari keinginan jamaah Dinas ESDM dan Dinas Pariwisata yang biasa bergabung shalat  di mushalla itu,  untuk membangun masjid dan menambah daya tampung jamaah. “Ada karyawan kantor dan Dinas di sekitar kita seperti Dinas Pariwisata, yang biasa shalat di mushalla ini, sehingga  mushalla dianggap sudah tak memadai, lalu kita renovasi menjadi masjid dengan daya tampung jamaah yang lebih banyak,” ungkap Indra. 

Wakil Gubernur Riau, Edy Natar Nasution  dalam sambutannya saat meresmikan masjid mengapresiasi selesainya renovasi masjid dan berterimakasih atas kepedulian Kepala Dinas dan jajarannya. “Banyak saudara dari luar, khususnya hari Jumat yang ikut ibadah di sini. Ini perlu kita syukuri dan saya mengapresiasi itu atas nama Pemprov,” sebut Wagubri.

Namun, Wagubri mengingatkan agar semangat beribadah berbanding lurus dengan semangat merenovasi masjid. “Yang jauh lebih penting adalah setelah direnovasi, bagaimana semangat beribadah berbanding lurus dengan semangat melebarkan mushalla. Jangan sampai mushalla lebar minat jamaah turun. Tapi saya yakin, dari banyak masjid di dinas-dinas, termasuk masjid pemrov,  waktu Zuhur dan Ashar jamaah selalu penuh. Artinya, tingkat minat kita beribadah di Pekanbaru secara merata cukup baik. Mudah-mudahan renovasi ini meningkatkan minat kita beribadah,” harap Wagubri.

Wagubri lalu membahas makna  al-Ikhlas yang dilekatkan pada nama Masjid Dinas ESDM Provinsi Riau. Dikatakannya, dalam beribadah tak mungkin dilakukan orang dengan tanpa kesadaran dan keikhlasan. “Orang yang sampai ke masjid dan berada di masjid, itu berdasarkan keihklasan. Tak mungkin dia sampai ke masjid jika tak ikhlas. Kalau orang sudah sampai ke masjid, walaupun dia tak konsentrasi beribadah, itu sudah cukup baik. Ikhlas itu kunci, karena setan sangat takut dengan orang yang ikhlas,” kata Wagubri.

Wagubri mengisahkan peristiwa ketika  Allah menciptakan Adam. “Keluar perintah Allah kepada malaikat dan jin untuk sujud kepada Adam. Malaikat semuanya melakukan dengan ikhlas, kecuali iblis. Dia mengatakan mana mungkin aku sujud ya, Allah?  aku lebih mulia dari dia. Dia diciptakan dari tanah, sedangkan aku dari api (cahaya),” ungkap Wagubri. Ditambahkannya, Setelah itu terjadi pembangkangan terus menerus oleh Iblis,  hingga Iblis berkata: ‘’Baiklah Allah, kalau Engkau menganggap aku ini sesat, akan aku buat  manusia memandang baik perbuatan buruk, kecuali orang yang ikhlas,” sebut Wagubri mengutip kalimat Iblis.

“Artinya, ada pengakuan jujur bahwa dia (iblis) tidak bisa menggoda orang yang ikhlas. Dia akan buat manusia memandang baik perbuatan maksiat kecuali hamba  yang ikhlas. Dia takut dengan orang yang ikhlas, makanya definisi ikhlas jangan diragukan. Ikhlas itu bukan berarti sesuatu yang kita berat melakukannya kita tidak ikhlas,” tambah Wagubri.

Masjid ini dibangun dari donasi pegawai dan sejumlah donatur dari luar Dinas ESDM Provinsi Riau. (*)