- Details
-
Published: Friday, 23 September 2016 03:30
-
Written by Admin Setting
Seoul, Untuk lebih meningkatkan kerja sama sektor energi antara Indonesia dan Korea, diselenggarakan The 9th Indonesia-Korea Energy Forum (IKEF) di Sheraton Seoul Palace Gangnam Hotel, Korea, Rabu (7/9). Bertindak sebagai pemimpin Delegasi RI adalah Dirjen Migas Kementerian ESDM IGN Wiratmaja Puja. Sementara Delegasi Korea dipimpin oleh Chae Hee-bong, Deputy Minister of Energy and Resource Policy, Ministry of Trade, Industry and Energy.
Turut hadir dalam acara tersebut, Direktur Teknik dan Lingkungan Migas Djoko Siswanto, Wakil Kepala SKK Migas Zikrullah, Wahid Sutopo dan Syahrial Mukhtar dari PT Pertamina dan wakil instansi terkait lainnya.
Dalam sambutanya Dirjen Migas mengatakan, investasi Korea di Indonesia menunjukkan peningkatan dalam 10 tahun terakhir. Pada tahun 2015, investasi Indonesia mencapai US$ 210,8 juta. Dalam sektor energi, perusahaan Korea yang telah berinvestasi di Indonesia, antara lain KNOC dan KOGAS yang mengembangkan lapangan migas Donggi Senoro, juga berbagai perusahaan lain yang berbisnis batubara.
Lebih lanjut dia mengatakan, ekonomi Indonesia terus tumbuh dan berkembang. Sejumlah proyek-proyek yang tengah dikembangkan dan membutuhkan investasi besar, antara lain proyek listrik 35 GW, pembangunan infrastruktur migas hingga 2030 yang membutuhkan dana US$ 48,2 miliar, pembangunan 2 kilang minyak baru dan peningkatan kapasitas 4 kilang minyak, fasilitas penyimpanan BBM dan LPG untuk Indonesia bagian Timur serta cadangan strategis BBM untuk 30 hari atau setara dengan 45 juta KL.
Peluang investasi lainnya dalam bidang kerja sama teknologi adalah gasifikasi batubara, dimethyl ether, EOR dan eksplorasi laut dalam. Di sisi lain, Indonesia juga tengah meningkatkan penggunaan komponen lokal. “Banyak sekali kesempatan atau peluang bagi perusahaan Korea untuk berinvestasi di proyek-proyek energi di Indonesia,” tambah Wirat.
Dalam pertemuan ini, dilakukan juga penandatanganan kerja sama yang menunjukkan besarnya keinginan kedua negara untuk meningkatkan kerja sama di sektor energi.
Kerja sama Indonesia dan Korea di sektor energi telah terjalin sejak tahun 1979. IKEF terbentuk pada tahun 2006, bertujuan untuk meningkatkan kerja sama sektor energi, dengan melibatkan sektor swasta di kedua negara. Forum ini juga menjadi wadah baru, menggantikan Joint Committee yang telah dilakukan selama 22 kali. The 1st IKEF dilaksanakan 25 Juli 2007 di Seoul, bersamaan dengan kunjungan kenegaraan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. (TW)
sumber : migas.esdm.go.id