Wakil Presiden Republik Indonesia Canangkan Program PLTU Nasional
- Details
- Published: Tuesday, 04 October 2016 08:46
- Written by Admin Setting
Program PLTU Nasional merupakan program peningkatan tingkat kandungan local komponen dalam negeri di sektor ketengalistrikan pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dengan kapasitas kurang dari 100 MW. “Yang 100 MW diharapkan itu sebanyak mungkin diproduksi di dalam negeri. Dan 100 MW kebawah ini perlu dibangun di Jawa dan Sumatera,” ujar Direktur Jenderal Ketenagalistrikan, Jarman usai mendampingi Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla mencanangkan Program PLTU Nasional hari ini. Rabu (28/9).
Jarman mengharapkan dengan pencanangan program ini maka penyerapan komponen dalam negeri di sektor pembangkit ketenagalisktrikan dapat lebih maksimal. “Perusahaan nasional saat inikan sudah mampu memproduksi boiler lalu turbin juga sudah mulai lalu komponen-komponen lain juga sudah di produksi di dalam negeri jadi diharapkan seluruhnya dapat di produksi di dalam negeri semua,” harap Jarman.
Pamerintah akan mendorong Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sektor ESDM baik kelistrikan, minyak dan dan gas serta mineral dan batubara. Peningkatan TKDN diharapakan akan menggairahkan industri dalam negeri yang pada akhirnya akan meningkatan kesejahteraan bangsa Indonesia.PT PLN (Persero) telah menyiapkan strategi untuk mempermudah konten lokal pada pembangkit-pembangkit listrik dan PLN siap memberikan insentif bagi perusahaan-perusahaan dalam negeri yang mengembangkan pembangkit listrik seperti kemudahan mengikuti tender selanjutnya.
Saat ini sedikitnya terdapat 201 unit PLTU skala kecil dan menengah yang terdiri dari 30 unit PLTU 100 MW, 37 Unit PLTU 50 MW, 37 Unit PLTU 25 MW dan 72 Unit PLTU dibawah 25 MW dengan kapasitas total 6.550 MW. Pembangunan PLTU skala kecil dan menengah ini membutuhkan dana investasi lebih dari Rp 150 Trilyun.
Berdasarkan data yang dimiliki PLN yang mengacu pada kementerian perindustrian terkait kemampuan pabrikan dan kontraktor dalam negeri, hampir seluruh komponen pembangkit tersebut dapat dibuat dalam negeri, hanya beberapa komponen yang masih harus di impor yaitu generator dan turbin. Bila 50 % dari pembangkit skala menengah dan kecil tersebut dibuat di dalam negeri, secara langsung akan menghidupkan lebih dari 14 perusahaan BUMN Strategis yang sebelumnya memiliki utilitas rendah dan lebih dari 190 perusahaan swasta. (SF)
Sumber : esdm.go.id