Jumpai Menteri ESDM, Gubernur Andi Rachman Curhat Soal Pemadaman dan Pasokan Listrik di Riau
- Details
- Published: Friday, 18 November 2016 02:50
- Written by Admin Setting
Sebelumnya Andi yang saat ini masih betah sendirian memimpin bumi Lancang Kuning sempat memmenyoroti kinerja PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Pasalnya, krisis listrik di wilayah ini dinilai semakin parah.
Gubernur Riau menilai, pemadaman listrik ini bahkan sempat mengganggu acara penyerahan bantuan untuk 5.000 pekerja rentan dalam Program Gerakan Nasional Perduli Pekerja Rentan, yang dilaksanakan BPJS Ketenagakerjaan dan PT Bank Riau-Kepulauan Riau, di Kota Pekanbaru, Sabtu (5/11/2016) yang lalu.
Padahal, saat itu banyak tamu penting yang hadir. Diantaranya Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto, Direktur Utama PT Bank Riau-Kepri Irvandi Gustari, dan Pelaksana Tugas Wali Kota Pekanbaru Edwar Sanger.
Yang membuat Andi gerah, dimana ia sempat merasakan pada saat sedang memberikan sambutan. Saat itu listrik di Menara Bank Riau-Kepri mendadak padam selama sekitar 30 detik, sebelum akhirnya penyelenggara menggunakan mesin genset.
Meski listrik padam sebentar, namun suasana ruangan yang jadi gelap gulita telah membuat kegaduhan di tengah pengunjung. "Inilah kondisi listrik kita, makin parah mengganggu kerja kita, untuk itu malam ini kita mencoba sounding dengan pak Menteri," ujarnya. Diakuinya, saat ini kondisi kelistrikan Riau semakin parah karena pemadaman listrik yang makin sering terjadi, bahkan durasinya bisa mencapai 6-7 jam sehari, dan kerap tidak sesuai jadwal khususnya di Kota Pekanbaru.
Kondisi ini juga diperparah dengan adanya gangguan dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Koto Panjang, yang baru pertama kalinya tidak berfungsi akibat kekurangan air di waduknya.
"Kekurangan (listrik) kita masih banyak, namun dua pembangkit malah tertunda. PLTA kita juga kering, ini baru pertama kalinya mesih terpaksa dimatikan karena tidak ada air untuk mendorong kerja (turbin)," kata Andi.
"Saat ini elektrifikasi di Riau masih sekitar 70 an persen dan harus ditingkatkan ke depan. Inilah yang kita bahas sama pak Jonan," pungkas Andi. ***
sumber : goriau.com