Wapres : Panas Bumi Harus Menjadi Prioritas

Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla meminta pengembangan energi panas bumi (geothermal) menjadi prioritas guna memenuhi target 25 persen energi baru terbarukan dalam bauran energi nasional.

Menurut dia, Indonesia memiliki potensi panas bumi yang melimpah namun pemanfaatannya belum maksimal dan walaupun tingkat rekonstruksi pembangunannya cukup mahal, namun memiliki tingkat suistainability yang terjaga dan otomatis juga harus menjaga hutan sekitarnya untuk menjaga keberlanjutan daripada programnya. "Saya mengharapkan geothermal ini menjadi bagian yang prioritas, karena tanpa hutan maka geothermal akan habis,"kata dia saat membuka The 4th International Geothermal Convention and Exhibition (IIGCE) 2016 di Jakarta.

 

https://www.riau.go.id/home/wysiwyg-gambar-skpd/wide-riau-b2ppu2f0cmlhbmkymde2lta4lte1ida5oju2oju5.jpg

 

Dengan potensi panas bumi mencapai sekitar 29 gigawatt (GW), namun yang dimanfaatkan baru 1,5 MW. Pemerintah menargetkan pemanfaatan panas bumi hingga 7.000 MW pada 2025.

"Kalau rencana 10 tahun yang akan datang mencapai 7.000 MW, berarti kita masih punya potensi 70 persen lagi yang siap untuk dikelola di masa yang akan datang," tambah dia.

Dari target 7.000 MW tersebut sudah tersedia 1.500 MW, artinya setiap tahun harus dibangun setidak-tidaknya 500 megawatt, katanya lagi. "Kita tidak bisa bergantung pada energi fosil karena lama-kelamaan akan habis dan belum ditemukan lagi cadangannya,"kata Jusuf Kalla.

Terlebih lagi, lanjutnya, energi fosil seperti batubara menghasilkan banyak emisi dan merusak lingkungan, karena itu saat ini banyak negara beralih ke energi terbarukan. "Artinya adalah beralihnya tren ke energi terbarukan adalah kemutlakan dan demi kehidupan yang sehat," pungkas Jusuf Kalla.

Sumber : ebtke.esdm.go.id

Templates Joomla 3.3 BIGtheme.net