Dinas ESDM Ikuti Diklat Bidang Ketenagalistrikan

PEKANBARU - Sebanyak 5 orang Pegawai Dinas ESDM Provinsi Riau mengikuti Diklat Teknis Pengaturan Bidang Ketenagalistrikan yang diadakan oleh Pusdiklat Ketenagalistrikan, EBT dan Konservasi Energi Kementrian ESDM. Acara yang ditujukan untuk pengembangan SDM ini diadakan di Hotel Aryaduta Pekanbaru selama 6 hari pada tanggal 20 s/d 25 Juni 2016.

 

 

Duka Cita ESDM Prov. Riau Hari Ini

 

Keluarga Besar Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Riau Turut Berduka Cita Atas Meninggalnya Bpk. Humiras Butar-Butar, ST (Fungsional Inspektur Tambang Muda Dinas ESDM Provinsi Riau) Diusia ke - 46 Tahun Semoga Kepada Keluarga yang Ditinggalkan Diberikan Ketabahan. Wafat : Pekanbaru, 16 Juli 2016

ICP Juni 2016 Turun Jadi US$ 44,50 Per Barel

Jakarta, Tim Harga Minyak Indonesia menyatakan, harga rata-rata minyak mentah Indonesia pada bulan Juni 2016 berdasarkan perhitungan Formula ICP mengalami penurunan dari US$ 44,68 per barel menjadi US$ 44,50 per barel atau turun US$ 0,18 per barel dari bulan Mei 2016.

Sementara ICP SLC Juni 2016 sebesar US$ 45,64 per barel atau turun sebesar US$ 3,82 per barel dari US$ 49,46 per barel pada bulan sebelumnya.

Di sisi lain, perkembangan harga rata-rata minyak mentah utama di pasar internasional pada bulan Juni 2016 dibandingkan bulan Mei 2016 mengalami peningkatan menjadi sebagai berikut: 

  1. Brent (ICE) naik sebesar US$ 2,28 per barel dari US$ 47,65 per barel menjadi US$ 49.93 per barel.

  2. WTI (Nymex) naik sebesar US$ 2,06 per barel dari US$ 46,80 per barel menjadi US$ 48.85 per barel.

  3. Basket OPEC naik sebesar US$ 2,61 per barel dari US$ 43,21 per barel menjadi US$ 45.82 per barel.

Harga minyak mentah utama di pasar Internasional mengalami penguatan, diakibatkan oleh beberapa faktor yakni:

  1. Terdapat revisi turun proyeksi surplus suplai minyak dunia terhadap permintaan minyak pada semester I 2016 menjadi di kisaran 0,8 juta barel per hari (Publikasi International Energy Agency/IEA Juni 2016) dibandingkan 1,5 juta barel per hari(IEA Januari 2016).

  2. Tingkat permintaan minyak dunia pada kuartal 1 dan kuartal 2 2016 direvisi naik masing – masing 0,2 juta barel per hari (Publikasi IEA Juni 2016) menjadi berturut – turut 95,17 dan 95,48 juta barel per hari dibandingkan publikasi IEA Mei 2016.

  3. Produksi minyak dunia bulan Mei 2016 mengalami penurunan dibandingkan bulan April 2016, baik dari negara – negara OPEC maupun Non OPEC, sebesar 0,8 juta barel per hari menjadi 95,4 juta barel per hari (publikasi IEA Juni 2016) dan sebesar 0,7 juta barel per hari menjadi 94,5 juta barel per hari (Publikasi MOMR OPEC Juni 2016).

  4. Terdapat penurunan produksi minyak mentah dan stok minyak mentah komersial Amerika Serikat pada akhir Juni 2016 dibandingkan pada akhir Mei 2016 (EIA 29 Juni 2016) : (a) Produksi minyak mentah turun sebesar 113 ribu barel per hari menjadi 8,622 juta barel per hari, terendah sejak September 2014 (b) Stok minyak mentah komersial turun 9,1 juta barel menjadi 526,6 juta barel.

  5. Throughput minyak mentah kilang dunia pada bulan Juni 2016 naik 1 juta barel per hari menjadi 79,4 juta barel per hari dibandingkan bulan Mei 2016 (Publikasi IEA Juni 2016).

  6. Terdapat penurunan oil rig di dunia (kecuali Cina dan FSU), hingga mencapai 19 rig pada bulan Mei 2016 dibandingkan bulan April 2016 menjadi 1.038 rig (Publikasi OPEC MOMR Juni 2016).

Untuk kawasan Asia Pasifik, peningkatan harga minyak mentah juga dipengaruhi, antara lain : 

  1. Pertumbuhan permintaan minyak tahunan India pada April 2016 naik sebesar 0,4 juta barel per hari menjadi 4,5 juta barel per hari dari 4,1 juta barel per hari pada bulan April 2015. Proyeksi pertumbuhan tahunan India pada 2016 sebesar 0,4 juta barel per hari dan merupakan pertumbuhan permintaan minyak tertinggi di dunia (Publikasi IEA Juni 2016).

  2. Produksi minyak Cina pada bulan April 2016 kembali turun 55 ribu barel per hari dibandingkan bulan Maret 2016 menjadi 4,04 juta barel per hari, melanjutkan penurunan sejak akhir tahun 2015 (Publikasi IEA Juni 2016).

Menurut Tim Harga Minyak Indonesia, ICP SLC dan ICP rata – rata Minyak Mentah Indonesia tidak sejalan dengan membaiknya harga minyak mentah dunia, hal ini mengingat di bulan Juni 2016 terdapat koreksi harga minyak mentah SLC di pasar. ICP SLC pada bulan Mei 2016 meningkat cukup tajam dibandingkan bulan April 2016 sebesar US$12,21 per barel (disebabkan adanya penawaran yang tinggi terhadap Minyak Mentah SLC oleh trading company di pasar), sedangkan harga minyak mentah utama dunia lainnya (WTI, Brent, Basket OPEC) hanya meningkat di kisaran US$ 4,31-5.67 per barel. Selanjutnya koreksi harga pasar minyak mentah SLC, pada bulan Juni 2016 mengalami penurunan yang mengakibatkan ICP SLC turun US$ 3,82 per barel dibandingkan bulan Mei 2016. Di lain pihak, terdapat 17 ICP dari 52 ICP Minyak Mentah Indonesia yang mengacu pada ICP SLC, sehingga berdampak menurunnya rata – rata ICP Minyak Mentah Indonesia. (TW) 

Sumber : migas.esdm.go.id

Selama Arus Balik, Penyaluran Premium Capai 95 Persen

Jakarta, Selama arus balik yang berlangsung sejak 8 Juli 2016, penyaluran Premium konstan di level 95% terhadap rata-rata penyaluran harian normal. Sementara Pertamax dan Pertalite konsisten di atas 140% terhadap rata-rata penyaluran harian normal.

"Sejauh ini penyaluran BBM pada arus balik telah berjalan dengan baik dan kami terus waspadai kemungkinan-kemungkinan lonjakan konsumsi dengan terus menjaga level stok BBM yang aman di atas 20 hari sekaligus menyiagakan seluruh potensi Satgas Idulfitri 2016 Pertamina untuk memastikan distribusi BBM berikut layanan kepada masyarakat berjalan dengan baik," tutur Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro dalam siaran persnya, Selasa (12/7).

Wianda menjelaskan, selama masa Satgas Idul Fitri 2016 hingga pukul 24.00 WIB tanggal 10 Juli 2016 atau hari ke-20 masa Satgas Idul Fitri 2016, penyaluran Premium sebanyak 1.297.410 KL. Sedangkan penyaluran Pertamax dan Pertalite telah melampaui proyeksi Pertamina. Secara akumulasi, penyaluran Pertamax dan Pertalite mencapai 563.758 KL yang terdiri dari 281.831 KL Pertalite dan 281.927 KL Pertamax.

“Apabila dihitung akumulasi sejak 21 Juni sampai dengan 10 Juli, penyaluran Pertamax dan Pertalite telah mencapai 30% terhadap seluruh produk gasoline. Apabila dibandingkan dengan produk Premium saja, penyaluran Pertamax dan Pertalite setara dengan 43%. Kami tentu saja mengharapkan tren ini terus berlanjut hingga di luar masa Lebaran,” ungkap Wianda.

Adapun, rata-rata realisasi penyaluran Premium hingga pukul 00.00 tanggal 11 Juli 2016 mencapai 92% terhadap rata-rata penyaluran harian normal sebanyak 70.566 KL per hari, Pertamax mencapai 131% terhadap rata-rata penyaluran harian normal sebanyak 11.257 KL per hari. Sementara rata-rata penyaluran Pertalite mencapai 140% terhadap rata-rata penyaluran harian normalnya sebanyak 10.063 KL per hari. (TW)

Sumber : migas.esdm.go.id

 

Templates Joomla 3.3 BIGtheme.net